Menurutnya penyediaan WiFi gratis di tiap RW ini merupakan program unggulan Ajay-Ngatiyana dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan,mewujudkan masyarakat yang kaya akan pengetahuan berbasis teknologi, sekaligus mewujudkan Cimahi Cyber City yang sebenarnya. Denta menampik jika penyediaan WiFi gratis ini nantinya bakal mengurangi bisnis warnet. “Sebab sekarang warnet lebih banyak beralih menjadi tempat rental game online. Lagi pula nantinya WiFi gratis ini di-on-kan pada jam-jam tertentu, tidak 24 jam,” tukasnya. Denta menandaskan dalam mewujudkan Cimahi Cyber City, Pemkot Cimahi sendiri harus memfasilitasi berbagai sarana prasarana yang menunjangnya. Permasalahan WiFi yang masih susah didapat tampaknya masih terbentur kurang SDM atau ada kendala teknis lainnya. “Semuanya tinggal political will pemda saja. Kalau political will-nya bagus, akan muncul good will untuk menjalankan semua program yang pro masyarakat.
Dalam hal ini masyarakat harus bisa menikmati teknologi yang dibiayai pemerintah. Di lingkungan kantor pemkot, kantor dewan harus selalu on WiFi-nya,” kata dia. Jangan sampai, imbuh Denta, di Cimahi masih kesulitan mengakses jaringan WiFi tapi mengaku-aku sebagai cyber city. Sementara salah seorang warga Cipageran Cimahi Utara , Ratnasari (30) mengaku saat dirinya ada keperluan ke perkantoran Pemkot Cimahi, untuk mendapatkan sinyal internet saja susah. “Pulsa gadget aku habis. Aku coba buka jaringan wifi, banyak sih, tapi semuanya pakai password. Waktu ke DPRD juga sama. Padahal ada tulisan area hot spot. Seharusnya, WiFi yang bersumber dari dana rakyat bisa dimanfaatkan sepenuhnya oleh rakyat bukan pegawai saja,” keluh Ratna. Sebagai mana diketahui, Kota Cimahi sejak masih dipimpin Walikota Itoc Tochija telah mengidentikan diri sebagai Cyber City. Kini Kota ini memiliki visi Cimahi Cerdas. Pada praktiknya masyarakat kesulitan untuk sekadar mendapatkan akses WiFi gratis.