Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat sudah menyiapkan ruang screening khusus untuk menjaring pasien terduga virus corona novel (Covid-19). Ruang screening itu terletak di depan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Hal itu sesuai arahan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, bahwa rumah sakit tipe B bertugas untuk menjaring pasien yang mengalami tanda-tanda Covid-19. Sedangkan penanganan lebih lanjut dilakukan di rumah sakit tipe A.
"Kami telah menyediakan ruang khsusus untuk screening terhadap masyarakat yang mengalami gejala virus corona," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama RSUD Cibabat, Reri Marliah saat ditemui, Selasa (4/3/2020).
Dalam ruangan tersebut, RSUD Cibabat menyiapkan satu orang petugas yang dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, dari mulai kacamata, masker n-95 hingga sarung tangan. "Kita juga sediakan bed pasien, alat kesehatan untuk mengukur suhu, blankar, sabun cuci tangan," ujar Reri.
Reri menjelaskan, prosedur penanganan pasien yang mengalami gejala virus corona, seperti demam hingga 38 derajat celcius, batuk, pilek, sakit tenggorokan hingga sesak nafas dilakukan setelah pasien yang bersangkutan membawa rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat 1 seperti klinik dan Puskesmas.
Jika dari Puskesmas atau klinik pasien mengalami gejala serupa, maka pasien harus dirujuk ke RSUD Cibabat. Kemudian pasien masuk ke area screening untuk dilakukan serangkaian pemeriksaan dan wawancara sesuai yang tertera dalam formulir yang disediakan.
"Kami sudah sediakan formulirnya. Nanti kalau hasil screening menunjukan pasien diduga terpapar, maka akan dilanjutkan pemeriksaan oleh dokter RSUD Cibabat," jelasnya.
Setelah diperiksa dokter dan hasilnya menunjukan pasien suspect virus corona, maka pihak RSUD Cibabat akan merujuk yang bersangkutan ke rumah sakit tipe A terdekat yakni Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
"Dokter itu yang meriksa ulang. Kalau bener suspect, kita koordinasi dengan RSHS Cibabat. Baru kita rujuk," tuturnya.
Pihaknya, lanjut Reri, tidak bisa menangani pasien terduga virus corona. Sebab, belum tersedianya sarana dan prasarana seperti ruang isolasi khusus corona dan juga dokter ahli yang menangani virus tersebut.
"Jadi kita screening saja di sini, kita enggak bisa menyatakan positif atau negatif. Itu butuh proses panjang," pungkasnya. #sumber : website kota cimahi