Bangunan Bersejarah

Bangunan Tua dan Bersejarah di Kota Cimahi Cyber CityKota Cimahi mendapatkan julukan "Kota Hijau" atau "Kota Tentara". Sesuai dengan julukannya, "kota militer", berbagai peninggalan sejarah di Cimahi kota memang sangat kental dengan nuansa militer. Sebut saja diataranya ada rumah tahanan militer yang didirikan pada tahun 1886 di kawasan Poncol, dimana lokasinya tersebut sangat dekat dari kompleks pusat pendidikan militer. Selain itu ada juga rumah sakit militer yang sudah berusia lebih dari 120 tahun, kolam renang, lapangan tembak, bioskop, stasiun kereta, gereja, hingga gedung pertemuan dan kompleks pekuburan yang pada saat itu dibangun demi kepentingan militer Belanda. Berikut adalah bangunan sejarah yang terdapat di Kota Cimahi :

1. Loji atau Pos Penjagaan dibangun bersamaan dengan pembangunan Jalan Anyer-Panarukan oleh Pemerintah Hindia-Belanda tahun 1881. Bangunan ini letaknya di Pusat Kota yaitu dekat Alun-alun Cimahi. Kini bangunan tersebut menjadi sebuah Toko buku yang bernama Pustaka Nasution.

2. Stasiun Kereta Api Cimahi dibangun pada tahun 1884 bersamaan dengan pembangunan Jalan kereta antara Bandung-Cianjur pada tahun 1874-1893. Bangunan yang letaknya berada di sebelah utara dari Rumah sakit Dustira ini, bentuk bangunanya tak banyak perubahanan seperti ketika di dirikan pada jaman pemerintahan kolonial Belanda, sehingga stasiun Cimahi bisa dijadikan gambaran kejayaan perkeretaapian di masa lalu yang terlihat dari keotentikan bangunanya. Saat ini Stasiun Kereta Cimahi dipercantik dengan nuansa cat didominasi warna kuning dan hijau dengan taman yang asri menghiasi halaman depan.

3. Pusat Pendidikan Militer adalah bangunan-bangunan yang berdiri sejak tahun 1886 sebagai Pusat Pendidikan Militer sampai sekarang di Kota Cimahi. Saat ini ada 13 pusat pendidikan seperti Pusdik Artileri Medan (Armed), Pusdik Perbengkalan dan Angkutan (Pusdikbekang), Pusdik (Polisi Militer) dan lain sebagainya lainnya.

4. Penjara Poncol atau Rumah Tahanan Militer Poncol merupakan Bangunan Penjara Militer yang dibangun pada tahun 1886 bersamaan dengan pembangunan markas-markas militer. Bangunan yang merupakan bagian dari adanya markas-markas militer tersebut terletak di Jl. Poncol Cimahi berada dekat Lapangan Rajawali Cimahi sebagai sel tahanan bagi tawanan musuh dan para prajurit militer yang bermasalah dalam kedisiplinan. Bangunan ini pernah menjadi Kamp konsentrasi Jepang untuk menahan penduduk sipil atau tawanan militer selama pendudukan Jepang di Indonesia (1942-1945) yang berada di bawah pengawasan Jepang.

5. Rumah Sakit Dustira adalah bangunan yang didirikan tahun 1887 dengan nama Milifaire Hospital kemudian berganti nama menjadi Rumah Sakit Dustira pada tahun 1956, diambil dari nama Mayor dr. Dustira Prawiraamidjaya. Status kepemilikan rumah Sakit ini adalah milik Dephan RI, lokasinya berada di Jl. dr. Dustira No. 1 Cimahi. Meski mengalami sedikit perbaikan dan perubahan, arsitektur asli bangunan tua ini masih sangat dominan. Saat ini RS Dustira masih memberikan pelayanan medis dan dibuka untuk umum.

6. Gedung Sudirman atau The Historich adalah Bangunan cagar budaya yang dibangun pada tahun 1888 dengan nama Gedung Societeit voor Officieren. Gedung yang pernah digunakan sebagai Gedung DPRD oleh Pemkot Cimahi ini letaknya di Jl. Gatot Subroto Cimahi diapit oleh jl. Gatot Subroto dan jl. Stasiun. Dulunya gedung Sudirman pernah digunakan menjadi Kantor anggota DPRD Cimahi periode 2002-2004 seiring berubahnya status Cimahi dari sebuah kota administrif menjadi sebuah kota otonom. Gedung yang kini diberi nama The Historich ini menjadi gedung Kesenian Kota Cimahi dan direstorasi menjadi Gedung Pertunjukan Kesenian dan pusat kegiatan para seniman di Cimahi.

7. Gereja St. Ignatius Merupakan Gereja Katolik yang didirikan Pemerintahan Hindia-Belanda pada tahun 1908. Gereja ini memfasilitasi Umat Katolik masa Pemerintahan Hindia-Belanda dan hingga kini masih tetap aktif digunakan sebagaimana fungsinya. Gereja peninggalan dari masa Hindia-Belanda ini letaknya di Jl. Baros Cimahi.

8. Bioskop Rio adalah sebuah bioskop yang pernah menjadi satu-satunya tempat pemutaran film di masa kolonial Belanda. Bangunan di pusat kota ini tepatnya berada di jalan Ria (Rio) depan alun-alun Cimahi. Bioskop rio adalah salah satu bangunan tua bersejarah (Heritage) yang ada di kota Cimahi yang terlihat dari bentuk bangunan yang masih asli dan belum banyak pemugaran. Saat ini bioskop itu sudah tak beroperasi lagi dan kini beralih fungsi jadi kawasan komersil.

9. Abatoir atau Pejagalan adalah Rumah Pemotongan Hewan yang berada di Jl. Sukimun Baros. RPH ini lebih dikenal masyarakat dengan nama RPH pajagalan yang mempunyai luas sekitar 10.000 m2 ini akan direnovasi dan diaktifkan kembali oleh pemerintah kota Cimahi melalui bidang agribisnis Dinas Perekonomian dan Koperasi (Disperekop). Keputusan mengaktifkan kembali RPH ini agar memudahkan kontrol terhadap peredaran daging di Kota Cimahi mengingat di lokasi RPH juga ada Pusat Kesehatan Hewan atau PUSKESWAN.

10. Rumah Van Blommestein Pemilik Perkebunan - Bangunan tua ini berada di lokasi daerah Cibeureum tepatnya bersebrangan dengan SMUN 13 Bandung atau dulu bernama SMA Negri Cimindi. Arsitek bangunan ini masih terasa kental nuansa kolonialnya, rumah atau bangunan ini milik seorang belanda yang memiliki perkebunan bernama Van Blommestein dan mempunyai banyak istri asli pribumi. Polemik bergejolak sengketa lahan di Cibeureum karena keturunan para istri Van Blommestein merasa berhak juga atas tanah yang ada di kawasan Cibeureum tersebut hingga sekarang.

11. Rumah Gajah Mada adalah sebuah bangunan rumah tua yang terletak di Jalan Gajah Mada (samping Mesjid ABRI) Cimahi. Bangunan ini berdiri tegak di samping Mesjid ABRI dan menyimpan sejuta kenangan buat orang-orang yang dulu pernah tinggal didaerah ini yang terkenal dengan nama Gama, akronim dari nama jalan Gajah Mada. Rumah peninggalan zaman Belanda ini pernah dijadikan tempat rental band, dan sekarang rumah ini di jadikan rumah kontrakan. Sebetulnya di daerah ini ada banyak berdiri rumah tua lainya, selain rumah tersebut.

12. Kolam Renang Berkleus merupakan kolam renang yang terletak di Jalan H. Sukimun, Baros, Cimahi. Letaknya antara Rumah Potong Hewan (timur), Gedung Sudirman (barat), Rumah Gajah Mada (utara) dan Gereja Ignatius (selatan). Pada zaman penjajahan sampai sekitar tahun 2000, kolam renang ini masih difungsikan yang dilengkapi kebun binatang skala kecil. Kini kolam renang bersejarah ini kondisinya sudah tidak aktif lagi dan tidak terurus serta dipenuhi semak belukar.

13. Ereveld Leuwigajah atau Komplek Pemakaman Kerkhoff adalah sebuah Komplek pemakaman peninggalan pemerintahan Hindia-Belanda yang terletak di Jalan Kerkhoff - Leuwigajah - Cimahi. Walau bangunan ini hanya sebuah komplek pemakaman, namun tetap kawasan ini menjadi bagian bukti sejarah keberadaan pemerintahan Hindia-Belanda yang hadir di Kota Cimahi.

Bila kita menyusuri Kota Cimahi, kit akan menemukan hampir di tiap sudut kota terdapat bangunan-bangunan tua atau bangunan bersejarah yang masih berdiri kokoh. "Merekalah" saksi sejarah perjalanan panjang Cimahi dalam masa-masa kolonial Belanda hingga berkembang seperti sekarang ini dan masing-masing bangunan seakan "memiliki kisahnya sendiri". Beberapa bangunan tampak sudah dialih fungsikan dan sayangnya tidak sedikit bangunan tua tampak terbengkalai dan dibiarkan tidak terurus. Demikianlah sejumlah bangunan tua yang bersejarah di Kota Cimahi yang sangat berpotensi menjadi objek wisata sejarah unggulan bila dikelola dengan baik. - Cimahi Cyber City